Lepas dari Harimau, Qory Sandioriva Sibuk Imunisasi Bayi-bayi

| Monday, March 29, 2010
Jakarta Menjadi Puteri Indonesia dituntut pandai beradaptasi. Kegiatan yang harus dilakoninya bisa berubah dengan sangat cepat. Setelah menghadapi alam yang ganas, tidak jarang tiba-tiba ia harus bersikap lemah lembut.

Hal itulah yang harus dilakoni Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva dan Puteri indonesia Lingkungan 2009, Zukhriatul Hafizah. Setelah puas menyusuri hutan tropis dan bercengkrama dengan dua Harimau Sumatera, mereka bercengkrama dengan masyarakat sekitar.

Kegiatan pertama kali Qory dan Fiza, Senin (29/3/2010), adalah melihat-lihat menara mercusuar yang dibangun pada tahun 1979. Qory pun tampak terkagum-kagum selama perjalanan mengitari kompleks mercusuar yang pernah terkena letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883.

"Kata bapak penjaga menara mercusuar, bangunan ini tetap kokoh waktu kena letusan Gunung Krakatau. Air masuk sampai lantai 14 tapi nggak roboh loh," ucap
Qory saat ditemui di kawasan hutan konservasi di Tambling Wild Life Nature Conservation (TWNC), Kecamatan Bengkunat Belimbing, Lampung Barat.

Puas mengelilingi mercusuar, Qory dan Fiza langsung bergegas ke Puskesmas Desa Pengekahan. Mereka pun disambut warga sekitar desa dan langsung berinteraksi.
Qory dan Fiza berkesempatan melihat dan pemberian imunisasi kepada bayi-bayi desa setempat.

Setelah itu, masih di desa yang sama, Qory dan Fiza mendapatkan kesempatan melihat kegembiraan anak-anak di SDN Negeri 2 Wayharu Kecamatan Bengkunat
Belimbing, Lampung Barat. Qory dan Fiza memberikan penyuluhan untuk mengajak para murid untuk peduli dengan Harimau Sumatera. Tidak hanya itu, Qory pun
memberikan contoh nyata kepada para murid untuk menjaga lingkungan sekitar dengan menanam pohon.

"Menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini itu penting sekali.Adik-adik tadi juga pada semangat tanam pohon. Semoga sejak hari ini sampai
seterusnya mereka tetap peduli sama lingkungan," Kata Fiza.

Lelah pun menghampiri Qory dan Fiza. Setelah beristirahat sebentar, Qory dan Fiza melanjutkan petualangannya dengan pelepasan penyu. Dibantu Kepala
Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Kurnia Rauf, Puteri Indonesia 2009 dan Puteri Indonesia Lingkungan 2009 itu pun langsung mengangkat dua ekor
penyu berbobot 30 Kg dan melepasnya ke laut. "Saya senang banget lihat penyu-penyu itu kembali ke habitatnya," ujar Fiza seraya tersenyum.

Perjalanan mereka di hutan tropis bagian paling selatan pantai barat Sumatera itu pun berakhir. Selasa (30/3/2010), rombongan Puteri Indonesia pun akan pulang
ke Jakarta.

"Banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari sini, jadi pingin cepat-cepat berbagi pengalaman sama yang di Jakarta," tutup Qory.

0 comments:

Post a Comment