Inggrid: Perselingkuhan Tak Hanya di DPR

| Wednesday, April 28, 2010

Sebagai seorang anggota dewan yang juga seorang ibu di dalam keluarganya, Inggrid Kansil mengaku selalu memaksimalkan waktunya untuk keluarga. Dia selalu mengupayakan agar waktunya selalu berkualitas.

"Yang pasti saya harus mengurus RT, itu yang penting. Di wilayah domestik inilah saya menjadi saya sediri. Ketika terjun ke masyarakat harus mendapat keikhlasan dari suami dan anak. Kebetulan anak saya independent dan mengerti kesibukan ayah ibunya. Yang penting quality time. Sabtu Minggu kita di rumah nggak ngapa-ngapain. Hanya bertiga saja. Kita upayakan ketika bersama kita betul-betul berkualitas," tegas Inggrid ketika ditemui di Grand Indonesia, Jakpus, Selasa (27/04).

Karenanya, Inggrid pun merasa keberatan jika beberapa pihak menganggap di DPR rentan dengan perselingkuhan.

"Perselingkuhan tidak hanya di DPR. Di komunitas lain juga banyak. Semuanya mengacu pada individu masing-masing. Ini berkaitan dengan kesetaraan gender. Dengan kemajuan wanita Indonesia di berbagai lini, profesional sudah mulai banyak yang maju. Tapi tentu kita harus mengetahui kodrat dan fungsi dalam rumah tangga. Kita harus benahi keluarga dulu baru terjun ke masyarakat. Kalau urusan RT sudah beres, dalam menjalankan fungsi kita sebagai anggota DPR bisa maksimal. Kalau kondisi domestik tidak kondusif maka untuk melakukan kegiatan di masyarakat tidak maksimal," terangnya.

Diakui oleh Inggrid jika kegiatan sebagai anggota DPR memang padat, tak kalah dengan jadwal sinetron stripping. Namun begitu, tak ada yang perlu disombongkan atau dibanggakan, apalagi sampai mengesampingkan keluarga.

"Kita mengharapkan ada pengertian penuh dari keluarga. Harus ada kesiapan dari pasangan kita ketika kita jadi anggota DPR. Tidak ada yang patut disombongkan atau dibanggakan, kita harus down to earth melayani masyarakat. Kembali pada pribadi masing-masing, fundamental kita harus kuat. Maut, jabatan, ataupun rezeki yang mengatur Allah, dalam hal ini kita harus ingat Allah," tutur Inggrid.

"Saya prihatin kalau memang ada anggota DPR yang cerai karena intensitas waktu yang tidak memadai dengan keluarga," tambahnya. "Perlu ada pengertian. Harus mengedepankan kompromi yang tinggi."

0 comments:

Post a Comment